Sulawesi Tengah adalah salah satu propinsi di Pulau Sulawesi yang memiliki luas daratan 68, 033 kilo meter persegi. Sejarah Sulawesi Tengah dimulai dari pembentukannya pada tahun 1964.
Dahulunya Sulawesi Tengah adalah Karesidenan di bawah propinsi Sulawesi Utara-Tengah.
Propinsi yang beribukota di Palu ini secara administrative terbagi dalam Sembilan kabupaten dan satu kota.
Jumlah penduduk Sulawesi Tengah mencapai 2.875.000. Sulawesi Tengah juga terdiri dari berbagai suku yang membuat propinsi ini beragam budayanya.
Sulawesi Tengah hampir sama dengan daerah lain di Indonesia, dimana penduduk aslinya adalah campuran dari berbagai ras.
Penduduk Sulawesi Tengah adalah percampuran bangsa Wedoid dan Negroid. Keberadaan penduduk ini berkembang membentuk sejarah baru Sulawesi Tengah sebagai berikut;
Sejarah Sulawesi Tengah mulai berkembang dengan datangnya bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu pada tahun 3000 SM.
Keberadaan penghuni pertama propinsi ini diketahui dari peninggalan sejarah di sana. Yaitu kebudayaan Dongsong dari Zaman Megalitikum.
Sejarah singkat Sulawesi Tengah kemudian berkembang lagi karena banyaknya kaum migran yang datang dan akhirnya menetap menjadi penduduk di sana.
Berbaurnya penduduk asli dan pendatang menghasilkan percampuran budaya. Akhirnya memunculkan tiga kelompok suku bangsa.
Suku tersebut adalah Palu Toraja, Koro Toraja dan Poso Toraja. Hingga awal abad ke-13 Sulawesi Tengah berdiri banyak kerajaan. Awal abad ke-16 barulah pengaruh Islam masuk hasil dari ekspansi kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan.
Sejarah Sulawesi Tengah semakin berkembang luas karena letaknya yang strategis. Pelabuhan menjadi persinggahan kapal dari pedagang yang berasal dari Portugis, Spanyol dan Belanda. Pada tahun 1905, Sulawesi Tengah akhirnya dijajah oleh Belanda.
Penjajahan tersebut mendatangkan banyak perlawanan dari kerajaan-kerajaan kecil yang ada di Sulawesi Tengah.
Pada saat itu Belanda membagi Sulawesi Tengah menjadi tiga daerah. Daerah barat terdiri dari Donggala dan Beol Tolitoli.
Dibagian tengah terdiri dari sebagian Donggala dan selatan Poso. Sebelah timur Sulawesi Tengah terdiri atas kabupaten Banggai dan Banggai kepulauan. Ketiga daerah tersebut memiliki daerah pemerintahan tersendiri.
Sejarah daerah Sulawesi Tengah pada tahun 1919 menghasilkan sebuah perjanjian. Sulawesi Tengah yang saat itu di bawah pemerintahan Belanda menandatangani perjanjian penting.
Disebut Korte Verklaring Renewcame, seluruh daerah di Sulawesi Tengah masuk dalam residen Sulawesi Utara.
Setelah perang Dunia II berakhir, Propinsi Sulawesi Tengah yang saat itu masih bergabung dengan Sulawesi Utara dibagi menjadi beberapa bagian.
Hingga pada tanggal 13 April 1964 terbentuklah Propinsi Sulawesi Tengah secara resmi dan memiliki pemerintahan sendiri. Akhirnya setiap tanggal 13 April diperingati sebagai lahirnya Propinsi Sulawesi Tengah.
Sejarah Sulawesi Tengah tidak bisa dipisahkan dari keadaan geografis Propinsi ini, yang merupakan Propinsi terbesar.
Sulawesi Tengah yang beribukota di Palu memiliki beberapa kepulauan kecil seperti kepulauan teluk Tomini dan kepulauan Banggai. Kondisi Propinsi ini sebagian besar adalah bergunung-gunung.
Gunung Tertinggi di Propinsi ini adalah gunung Nokilalaki yang mencapai 2.610 M. Sulawesi Tengah juga memiliki beberapa sungai besar yang kerap dijadikan arung jeram.
Terdapat pula Danau Poso dan Lindu yang menjadi obyek wisata terkenal. Keindahan pemandangan yang indah menjadi daya tarik pula untuk datang ke Propinsi ini.
Sejarah daerah Sulawesi Tengah juga mencatat, bahwa Propinsi ini memiliki beberapa kawasan konservasi seperti Suaka Alam, hutan lindung dan suaka Margasatwa.
Baca juga : Ingin Membangun Bisnis Konveksi baju? Begini Cara Memulainya
Keunikan flora dan faunanya menjadi obyek special bagi para peneliti dari berbagai Negara. Keindahan lautnya pun tidak bisa diabaikan dan telah jadi pusat wisata terkenal.
Sebelumnya telah dibahas bahwa penduduk Sulawesi Tengah adalah campuran dari suku asli dan suku pendatang, kini suku tersebut kian berkembang.
Tercatat saat ini terdapat 12 suku yang mendiami Sulawesi Tengah. Suku tersebut adalah Kaili, Lore, Pamona, Mori, Banggai, Buol dan Tolitoli. Suku lainnya adalah Balantak, Kulawi dan Saluan.
Menurut Sejarah Sulawesi Tengah ada pula suku yang tinggal di daerah pegunungan yaitu suku Wana di Kabupaten Monowali. Suku Dala di Kabupaten Donggala, suku Daya di Buol dan Toli-Toli.
Penduduk Sulawesi Tengah bermata pencaharian utama sebagai petani. Komoditas utamanya adalah kopi, kayu meranti, rotan dan cengkeh.
Sulawesi kaya akan budaya yang beragam. Apalagi didukung dengan beragamnya suku yang mendiami Sulawesi Tengah.
Budaya tersebut diwariskan secara turun temurun berupa tradisi yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Banyaknya etnis suku yang ada di Sulawesi Tengah juga menyebabkan perbedaan budaya yang akhirnya menjadi kekhasan yang harmonis.
Baca Juga : Sejarah Tentang Kota Palu
Antara satu suku dengan suku yang lain biasanya memiliki tradisi dan adat berbeda. Keunikan itu kini bahkan menjadi daya tarik wisata yang mungkin tidak ada di Propinsi lain.
Demikian sekilas tentang sejarah Sulawesi Tengah dari zaman penjajahan hingga saat ini. Semoga dengan adanya pengetahuan sejarah ini, informasi tentang Sulawesi Tengah ini semakin banyak dan beragam.
Terlebih kini Propinsi tersebut telah menjadi destinasi wisata hingga ke mancanegara.
Siapa yang tidak mendambakan kemenangan besar saat bermain slot Pragmatic? Jika kamu masih percaya bahwa…
Selamat datang di dunia penuh legenda dan kemenangan—Review Slot Wisdom of Athena!Bersiaplah untuk menjelajahi permainan…
Salah satu jenis permainan slot yang banyak diminati adalah "Scatter Zeus". Dalam permainan ini, simbol…
Hai! Kali ini Kita akan bahas Review Slot Time Spinner. Jika kamu suka dengan slot…
Slot online telah menjadi salah satu bentuk hiburan kasino yang paling populer di kalangan pemain…
Cara Main Slot Bohongan - Dalam era digital seperti sekarang ini, permainan casino online semakin…