Bagi kita yang sangat awam dengan dunia konstruksi, tentu kita juga sangat asing dengan istilah dan material yang biasa digunakan di dunia konstruksi. Salah satu material yang sebenarnya kerap sekali dipakai adalah material geotextile. Terlebih di era super canggih ini, tentu penggunaan material geotextile, terutama woven nonwoven geotextile, ini juga makin luas dan pesat.
Dari awal mula munculnya material geotextile, material yang satu ini memang kerap menjadi elemen yang paling diandalkan untuk semua jenis proyek konstruksi, terutama proyek-proyek yang ada kaitanya dengan perkuatan tanah. Mengapa material geotextile, terutama woven nonwoven geotextile, menjadi material kunci untuk sebagian besar proyek konstruksi di Indonesia? Alasan utamanya adalah karena material geotextile ini memberi banyak sekali keuntungan. Sebut saja efisien, efektif, ekonomis, bentuknya yang fleksibel, dan bobotnya yang ringan.
Sekedar info, material geotextile mempunyai 4 jenis, yaitu woven-nonwoven geotextile, woven multifilament geotextile, dan non-woven continuous filament geotextile. Untuk mengetahui informasi lebih detailnya, berikut ulasanya.
Woven-non woven Geotextile
Woven-non woven geotextile adalah dua jenis material geotextile yang paling sering dipakai di berbagai proyek konstruksi. Masing-masing jenis memiliki perbedaan dan fungsi yang berbeda. Bahan dasar yang digunakan untuk membuat lembaran material geotextile pun berbeda.
Woven geotextile sendiri adalah salah satu jenis geosintetik yang terbuat dari serat-serat bahan sintetis yang ditenun. Secara fisik, tampilan woven geotextile ini menyerupai karung goni plastik berwarna hitam. Tapi bahan dan fungsinya jelas sangat berbeda.
Karena woven geotextile memiliki tensile strength yang sangat tinggi, material geotextile ini kerap dipakai sebagai material perkuatan, terutama pada tanah yang bertextur lunak dan labil, serta mudah bergerak ketika ditimpa dengan material berbobot berat.
Dengan sifat tensile strength yang tinggi, para ahli konstruksi sering merekomendasikan material geotextile jenis ini sebagai material kunci sebagai lapisan perkuatan pada dasar timbunan, perkuatan pada pembuatan jalur kereta api, perkuatan pada konstruksi jalan yang rawan longsor, perkuatan pada proyek Jetty dan Breakwater, perkuatan pada konstruksi bendungan, perkuatan pada konstruksi slope reinforcement, dan masih banyak aplikasi perkuatan konstruksi-konstruksi lainnya.
Nonwoven geotextile, dilihat dari bentuknya, sama-sama berupa lembaran, hanya saja tidak ditenun. Jadi sekilas sangat mirip seperti lembaran karpet. Material geotextile jenis yang satu ini terbuat dari bahan serat polymer. Polymer sendiri berbahan dasar polyester atau polypropylene. Dibandingkan dengan woven geotextile, jenis material geotextile ini memiliki lebih banyak lagi fungsi. Sebut saja sebagai penyaring, pemisah, dan protektor. Material geostextile ini juga sering dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan geobag.
Baca juga: Ini Seharusnya Cara Memilih Harga Alat Press Velg Terbaru
Woven Multifilament Yarn Geotextile
Tidak seperti woven-nonwoven geotextile yang sering sekali digunakan sebagai material kunci untuk berbagai jenis proyek konstruksi, jenis geotextile ini memang jarang digunakan, kecuali untuk proyek-proyek konstruksi tertentu.
Woven multifilament yarn geotextile ini baru akan digunakan untuk proyek konstruksi yang kiranya memerlukan bahan dukungan dengan daya serap air tinggi dan tingkat ketahanan yang tinggi. Keunggulan lainnya dari material geotextile ini adalah tingkat kekuatan yang sangat tinggi, yaitu bisa mencapai 200kn per meter.
Keunggulan lainnya yaitu material geotextile ini memiliki daya lawan terhadap kerusakan permeasi yang sangat tinggi. Dan keunggulan terakhir adalah daya tahan yang bisa dibilang sangat kuat. Oh iya, woven multifilament yarn geotextile ini ada dua jenis loh, yaitu uniaxial dan biaxial. Keduanya dapat dibedakan dari pola anyaman atau tenunan serat bahan sintetik yang menyusunnya.
Nonwoven Continous Filament
Selain woven-nonwoven geotextile dan woven multifilament yarn geotextile, ada juga jenis material geotextile lainnya yang mungkin sangat awam di telinga kita. Namanya non-woven continuous filament geotextile. Jenis material geotextile ini biasanya dibuat dengan rincian spesifikasi khusus. Dengan spesifikasi khusus ini diperlukan karena memang material geotextile ini menjadi bahan pendukung material-material tertentu yang memiliki ketahanan dan kekuatan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan material-material berlevel standard.
Kemudian dari segi bahan, bahan sintetis yang digunakan untuk membuat geotextile ini memiliki kriteria yang sangat berbeda. Misalnya saja serat bahan yang lebih panjang dan terurai. Nah, bahan yang semacam inilah yang kemudian mempengaruhi kualitas kekuatan nonwoven continuous dilament geotextile ini.
Sayangnya, nonwoven continuous dilament geotextile ini mempunyai satu kekurangan, yaitu material geotextile ini sangat tidak cocok untuk jenis tanah yang berlumpur alias bertekstur lunak. Tak heran jika material geotextile ini jarang sekali digunakan karena pada dasarnya penggunaan material geotextile memang dimaksudkan sebagai material perkuatan untuk tanah yang lunak dan berlumpur.
Demikian informasi seputar jenis dan fungsi geotextile, perbedaan, dan fungsinya secara umum. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kalian para pembaca setia situs kami. Apabila kalian memiliki info lain seputar geotextile, boleh langsung share di kolom komentar di bawah ini.