Presiden Kosovo Vjosa Osmani Terpilih Sebagai Presiden Perempuan Kedua

Presiden Kosovo Vjosa Osmani menjadi sosok perempuan kedua yang terpilih untuk memimpin Kosovo pada periode pasca perang. Sebelumnya Kosovo juga sempat dipimpin oleh seorang presiden perempuan.

Vjosa Osmani menjadi presiden ketujuh dari negara Balkan. Vjosa Osmani dipilih dan dilantik oleh Parlemen Kosovo di Kosovo, Ibukota Pristina, pada Minggu (04/04) lalu.

Dalam pelantikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kosovo tersebut, Vjosa Osmani akan menjabat sebagai presiden selama lima tahun.

Presiden Kosovo Vjosa Osmani Terpilih dalam Sidang DPR

Sebelumnya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kosovo melakukan sidang sesi luar biasa yang berlangsung selama dua hari. Sidang tersebut dihadiri oleh 120 orang anggota DPR Kosovo dan dilaksanakan untuk pemilihan presiden baru.

Dari hasil sidang, Vjosa Osmani berhasil memperoleh 71 suara dalam pemungutan suara pada putaran ketiga. Selain itu, terdapat 11 suara yang dinyatakan tidak sah.

Dalam sidang, dua partai oposisi dan partai minoritas dari etnis Serbia sempat menolak pemungutan suara tersebut. mereka mengatakan, negara demokrasi yang rentan, tidak dapat menerima presiden, perdana menteri dan ketua DPR dari partai yang sama.

Kini presiden baru Kosovo juga akan memiliki jabatan seremonial dalam tugasnya sebagai seorang pemimpin negara. Namun dirinya pun akan menjabat sebagai komandan dalam angkatan bersenjata Kosovo. Selain itu, Vjosa Osmani juga berperan penting dalam segala urusan kebijakan luar negeri.

Sempat Menjabat Sebagai Presiden Sementara

Presiden Kosovo Vjosa Osmani sebelumnya sempat memimpin Kosovo untuk sementara waktu untuk menggantikan mantan presiden yang mengundurkan diri.

Mantan presiden Kosovo tersebut, juga merupakan seorang pemimpin kelompok bersenjata. Hashim Thaci memimpin pasukan tersebut pada saat perang Kosovo untuk merebut kemerdekaan dari Serbia. Perang tersebut terjadi pada akhir tahun 1990-an.

Hashim Thaci mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden Kosovo saat itu karena dirinya terjerat dalam kasus kejahatan perang.

Saat itu Vjosa Osmani berhenti dari tugas pimpinannya yang bersifat sementara setelah digantikan oleh perdana menteri, Albin Kurti. Albin merupakan kepala dari Partai Vetevendosje yang juga merupakan partai pendukung Vjosa Osmani.

Baca juga: Syarat Mendirikan Panti Asuhan di Indonesia

Pidato Vjosa Osmani Tentang Penormalan Hubungan Kosovo dan Serbia

Dalam pidatonya, presiden baru Kosovo tersebut menyerukan seruannya untuk menormalkan kembali hubungan antara Kosovo dan Serbia.

Saat itu, Vjosa Osmani mengatakan, perdamaian dapat dicapai jika penyesalan dan permintaan maaf ditunjukan oleh Serbia. Selain itu, Serbia juga harus menunjukan keadilan bagi para korban dari kejahatan yang mereka perbuat. Pidato tersebut disampaikan pada Senin (05/04).

Kosova telah diakui oleh lebih dari 100 negara. Namun meskipun demikian, Serbia maupun sekutu dari negara Serbia tidak mengakui Kosovo. Negara-negara sekutu Serbia tersebut ialah Rusia dan China.

Sekilas tentang Presiden Baru Kosovo

Presiden baru Kosovo yang baru saja dilantik pada Minggu (04/04) lalu memiliki nama lengkap Vjosa Osmani Sadriu. Presiden Kosovo Vjosa Osmani merupakan seorang ahli hukum yang kini telah berusia 38 tahun.

Selain menjabat sebagai presiden, wanita yang berasal dari Mitrovica ini juga merupakan seorang ketua dewan di Kosovo. Vjosa Osmani juga merupakan profesor di Universitas Pristina serta pernah menjadi profesor tamu pada Universitas Pittsburgh.

Presiden perempuan kedua dari Kosovo ini pernah meraih penghargaan Sheth International Achievement Award. Penghargaan tersebut diberikan pada Vjosa Osmani atas partisipasinya dalam bidang Hak Asasi Manusia (HAM).